Selamat Datang

Terima kasih sudah mau berkunjung ke blog ini. Semoga isinya dapat membantu Anda dan bermanfaat.

Selasa, 23 Oktober 2012

PURUN TIKUS (Eleocharis dulcis)


Deskripsi : Purun tikus adalah tumbuhan liar yang dapat beradaptasi dengan baik pada lahan rawa pasang surut sulfat masam. Purun tikus merupakan tanaman perangkap bagi penggerek batang padi putih dan habitat beberapa jenis musuh alami, seperti predator dan parasitoid. Purun tikus (Eleocharis dulcis) merupakan gulma yang tumbuh dan berkembang di lahan rawa pasang surut yang berlumpur. Purun tikus masuk dalam famili Cyperaceae dan genus Eleocharis. Di lahan rawa Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah ditemukan beberapa jenis tumbuhan liar yang termasuk dalam 181 genera dalam 51 famili, yang terdiri atas golongan berdaun lebar 110 spesies, rumput 40 spesies, dan teki 31 spesies.
Habitat :   Purun tikus dapat ditemukan di daerah terbuka di lahan rawa yang tergenang air, pada ketinggian 0-1.350 m di atas permukaan laut. Tumbuhan ini juga banyak ditemui di daerah persawahan dan tergenang air. Purun tikus dapat tumbuh baik pada suhu 30−35°C, dengan kelembapan tanah 98-100%. Tanah yang cocok untuk pertumbuhan purun tikus adalah tanah lempung atau humus dengan pH 6,9-7,3, tetapi juga mampu tumbuh dengan baik pada tanah masam.
Anatomi : Purun tikus (Eleocharis dulcis) berakar rimpang di mana pada saat rimpang berumur 6-8 minggu akan membentuk anakan. Pembentukan bunga terjadi setelah anakan muncul di atas permukaan air yang tingginya kurang lebih 15 cm. Setelah berbunga tumbuhan ini akan membentuk rimpang baru pada bagian ujung stolon yang panjangnya kurang lebih 12.5 cm. Setelah berumur 7-8 bulan rimpang tidak produktif lagi sehingga batang mulai mengering dan perlahan-lahan akan mati.
Morfologi : Tumbuhan ini mempunyai rimpang  pendek dengan stolon memanjang berujung bulat gepeng, berwarna kecoklatan sampai hitam. Batang tegak, tidak bercabang, berwarna keabuan hingga hijau mengilap dengan panjang 50−200 cm dan tebal 2−8 mm. Daun mereduksi menjadi pelepah yang berbentuk buluh, seperti membran yang menyelubungi pangkal batang, kadang-kadang dengan helaian daun rudi meter, ujung daun tidak simetris, berwarna coklat kemerahan sampai lembayung, tanpa lidah daun. Bunganya bulir majemuk, terletak pada ujung batang dengan panjang 2−6 cm dan lebar 3−6 mm, terdiri atas banyak buliran berbentuk silinder, bersifat hermafrodit. Buah berbentuk bulat telur sungsang, berwarna kuning mengilap sampai coklat.
Manfaat : Purun tikus dapat dimanfaatkan sebagai biofilter untuk memperbaiki kualitas air pada musim

kemarau dengan menyerap senyawa toksik terlarut dalam saluran air masuk (irigasi) dan saluran air keluar (drainase) seperti Fe dan SO4. Biofilter adalah teknologi untuk memperbaiki kualitas air dengan mengurangi konsentrasi besi (Fe) dan Sulfat (SO4.) dalam air. Purun tikus ditata dan ditanam pada saluran air masuk dan atau keluar untuk mencegah masuknya zat beracun ke sawah. Tanaman ini juga dapat menaikan pH air 0,1–0,3 unit dan menurunkan 6-27 ppm Fe dan 30–75 ppm SO4.

BEBY RAHMAYANTI (J1C109017)

1 komentar: