Selamat Datang

Terima kasih sudah mau berkunjung ke blog ini. Semoga isinya dapat membantu Anda dan bermanfaat.

Selasa, 23 Oktober 2012

ANGGREK HITAM (Coelogyne pandurata)



Pengertian : Dikenal dengan nama Anggrek Hitam atau Black Orchid, Anggrek hitam (Coelogyne pandurata) adalah spesies anggrek yang hanya tumbuh di pulau Kalimantan. Anggrek hitam adalah maskot flora propinsi Kalimantan Timur. Dinamakan anggrek hitam karena anggrek ini memiliki lidah (labellum) berwarna hitam dengan sedikit garis-garis berwarna hijau dan berbulu. Sepal dan petal berwarna hijau muda. Bunganya cukup harum semerbak dan biasa mekar pada akhir tahun antara bulan Oktober sampai Desember.
Anatomi : Bagian paling luar tersusun oleh velamen yang memiliki lebih dari satu lapis sel, serta selnya tersusun rapi yan berfungsi menyimpan air. Pada daerah korteks terdapat eksodermis dan jaringan parenkim (jaringan parenkim yang berisi kloroplas yang disebut klorenkim). Endodermis hanya terdiri dari satu lapis tetapi dinding mengalami penebalan yang jelas, fungsinya untuk mencegah air secara apoplas dan melindungi dari tekanan akar. Tipe berkas pembuluh adalah poliarkh di daerah stele terdapat perisikel denga penebaln dinding yang tebal dan merata, tipe berkas pembuluh konsentris radial. Pada daerah empulur berisi xylem primer.

Batang anggrek yang menebal merupakan batang semu yang dikenal dengan istilah pseudobulb (pseudo=semu, bulb=batang yang menggembung), berfungsi sebagai penyimpan air dan makanan untuk bertahan saat keadaan kering. Batang dan daun anggrek mengandung klorofil, hal ini sangat membantunya memaksimalkan penyerapan sinar matahari untuk fotosintesis dalam habitatnya di hutan yang minim cahaya. Klorofil pada batang anggrek tidak mudah hilang atau terdegradasi walaupun daun-daunnya telah gugur, oleh sebab itu anggrek juga memiliki julukan evergreen.
Fisiologi : Sinar matahari menyediakan energi untuk mengolah CO2 dan H2O menjadi fotosintat dalam siklus fotosintesis anggrek. Pembungaan Anggrek Masa berakhirnya fase generative yang ditandai: Akhir  pembentuk daun dan inter  modus oleh merisem. Mulai pembentuk bunga dan bagian-bagiannya. Untuk mempertahankan kesegaran bunga anggrek dan membuat mekar kuncup bunganya diperlukan cadangan pati dan gula yang disimpan dalam batang, daun dan petal. Kandungan karbohidrat akan meningkat pada sore hari setelah sehari penuh terkena sinar matahari. Suhu lingkungan berhubungan langsung dengan laju respirasi bunga anggrek. Suhu rendah dapat menekan laju respirasi, sehingga kerusakan bunga dapat ditunda. Suhu tinggi membuat laju respirasi meningkat, sehingga kandungan karbohidrat pada tangkai dan daun cepat berkurang. Suhu optimum untuk penyimpanan bunga anggrek sangat tergantung dari spesies dan klon.
Morfologi : Spesies ini mempunyai daun kembar yang tumbuh pada ujung umbi semunya. Bentuk daunnya menyempit dipangkal, lebar ditengah dan meruncing diujung. Panjang daung mencapai 60 cm. Tangkai bunganya horisontal atau merunduk dengan panjang mencapai 50 cm dengan jumlah bunga mencapai 15 kuntum. Bunganya berukuran 12 cm, dengan warna hijau kekuningan. Bibir bunganya besar, berbentuk biola, berbelah tiga. Berkerut-kerut dipinggirannya dan berwarna hitam pekat. Anggrek hitam termasuk dalam anggrek golongan simpodial dengan bentuk bulb membengkak pada bagian bawah dan daun terjulur di atasnya. Setiap bulb hanya memiliki dua lembar daun saja. Daunnya sendiri sekilas mirip seperti daun pada tunas kelapa muda. Secara keseluruhan penampilan Anggrek Hitam ini menarik, umbinya yang berwarna hijau terang dan mempunyai permukaan umbi yang mengkilat sangat menarik untuk di pandang mata, di setiap umbi tumbuh du ahelai daun yang kaku dan berbentuk seperti pembungkus mayang kelapa, perpaduan bentuk umbi dan dua helai daun di ujungnya mirip seperti sosok seekor ikan. Tangkai bunga yang menjuntai kebawah dengan susunan bunga yang teratur membuat penampilan anggrek ini istimewa.
Ekologi :Salah satu habitatnya berada di Cagar Alam Padang Luway yang secara administrasi terletak di 3 kecamatan yaitu Kecamatan Sekolaq Darat, Kecamatan Melak dan Kecamatan Damai, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur. Kawasan itu memiliki kombinasi unik hutan kerangas, hutan tropis basah, dan hutan rawa bergambut. Anggrek hitam sangat mudah dijumpai di kawasan Cagar Alam Padang Luway yang merupakan habitat asli jenis flora tersebut. Sebagai tumbuhan epifit, anggrek hitam hidup menempel pada batang kayu atau pohon, disamping beberapa diantaranya tumbuh di lantai hutan pada batang kayu yang telah rebah. dan tanaman ini tidak bisa tumbuh di luar ekosistem aslinya yang memiliki kelembaban tinggi.
Seiring dengan perkembangan waktu, keberadaan anggrek hitam di Cagar Alam Padang Luway kian terancam. Kebakaran hutan yang terjadi hampir sepanjang tahun merupakan ancaman serius akan keberadaannya. Kebakaran hebat beberapa tahun lalu sempat memporakporandakan kawasan ini dan sekarang menyisakan lahan kosong yang telah ditumbuhi semak belukar.  Sebaran anggrek hitam di kawasan Cagar Alam Padang Luway saat ini hanya tersisa ± 45 Ha dari luas total kawasan sebesar 5000 Ha, yaitu yang terdapat di Kersik Luway. Sisanya berupa semak belukar, padang ilalang, areal terbuka dan perkebunan karet milik masyarakat setempat..
Selain ancaman kebakaran dan perambahan, adanya kebijakan Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Barat dengan memfungsikannya kawasan Cagar Alam Padang Luway sebagai tempat wisata semakin menambah peliknya permasalahan di kawasan ini. Padahal jika dilihat statusnya yang merupakan Cagar Alam, seharusnya kegiatan yang diijinkan hanyalah untuk kepentingan penelitian dan pengembangan, ilmu pengetahuan, pendidikan dan kegiatan lain yang menunjang budidaya. Pencurian, sampah dan terganggunya habitat merupakan beberapa dampak negatif yang ditimbulkan dari kegiatan wisata.
Balai Konservasi Sumber Daya Alam sebagai institusi yang mengelola kawasan ini telah, sedang dan akan melakukan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk menjaga eksistensi kawasan ini. Dengan segala kelebihan dan keterbatasan yang dimiliki, Balai KSDA Kaltim telah melakukan upaya-upaya untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut. Kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan diantaranya, melakukan komunikasi dan sosialisasi dengan Dinas Pariwisata Kutai Barat dalam rangka menghentikan kegiatan wisata di Cagar Alam, menurunkan tingkat perambahan kawasan melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan, pembentukan kader konservasi dan sosialisasi peraturan perundang-undangan untuk meningkatkan kepedulian terhadap kawasan konservasi, perlindungan kawasan melalui kegiatan penjagaan kawasan dan pembentukan posko pemadam kebakaran yang bekerja sama dengan masyarakat dan instansi terkait.

YENNY RAHMAWATI (J1C109221)

1 komentar:

  1. Silahkan mengunjungi blognya orang yang suka berkebun. Tentang semua jenis tanaman anggrek, http://www.anggrek.id/

    BalasHapus