Pengertian : Dikenal dengan nama Anggrek Hitam atau Black Orchid, Anggrek
hitam (Coelogyne pandurata) adalah spesies anggrek yang hanya tumbuh di pulau
Kalimantan. Anggrek hitam adalah maskot flora propinsi Kalimantan Timur.
Dinamakan anggrek hitam karena anggrek ini memiliki lidah (labellum) berwarna
hitam dengan sedikit garis-garis berwarna hijau dan berbulu. Sepal dan petal
berwarna hijau muda. Bunganya cukup harum semerbak dan biasa mekar pada akhir
tahun antara bulan Oktober sampai Desember.
Anatomi : Bagian paling luar tersusun oleh velamen yang memiliki
lebih dari satu lapis sel, serta selnya tersusun rapi yan berfungsi menyimpan
air. Pada daerah korteks terdapat eksodermis dan jaringan parenkim (jaringan
parenkim yang berisi kloroplas yang disebut klorenkim). Endodermis hanya
terdiri dari satu lapis tetapi dinding mengalami penebalan yang jelas,
fungsinya untuk mencegah air secara apoplas dan melindungi dari tekanan akar.
Tipe berkas pembuluh adalah poliarkh di daerah stele terdapat perisikel denga
penebaln dinding yang tebal dan merata, tipe berkas pembuluh konsentris radial.
Pada daerah empulur berisi xylem primer.
Batang anggrek yang menebal merupakan
batang semu yang dikenal dengan istilah pseudobulb (pseudo=semu, bulb=batang
yang menggembung), berfungsi sebagai penyimpan air dan makanan untuk bertahan
saat keadaan kering. Batang dan daun anggrek mengandung klorofil, hal ini
sangat membantunya memaksimalkan penyerapan sinar matahari untuk fotosintesis
dalam habitatnya di hutan yang minim cahaya. Klorofil pada batang anggrek tidak
mudah hilang atau terdegradasi walaupun daun-daunnya telah gugur, oleh sebab
itu anggrek juga memiliki julukan evergreen.
Fisiologi : Sinar matahari menyediakan energi untuk mengolah CO2
dan H2O menjadi fotosintat dalam siklus fotosintesis anggrek. Pembungaan
Anggrek Masa berakhirnya fase generative yang ditandai: Akhir pembentuk daun dan inter
modus oleh merisem. Mulai pembentuk bunga dan bagian-bagiannya. Untuk mempertahankan kesegaran
bunga anggrek dan membuat mekar kuncup bunganya diperlukan cadangan pati dan
gula yang disimpan dalam batang, daun dan petal. Kandungan karbohidrat akan
meningkat pada sore hari setelah sehari penuh terkena sinar matahari. Suhu
lingkungan berhubungan langsung dengan laju respirasi bunga anggrek. Suhu
rendah dapat menekan laju respirasi, sehingga kerusakan bunga dapat ditunda.
Suhu tinggi membuat laju respirasi meningkat, sehingga kandungan karbohidrat
pada tangkai dan daun cepat berkurang. Suhu optimum untuk penyimpanan bunga
anggrek sangat tergantung dari spesies dan klon.
Morfologi : Spesies ini mempunyai daun kembar yang tumbuh pada
ujung umbi semunya. Bentuk daunnya menyempit dipangkal, lebar ditengah dan
meruncing diujung. Panjang daung mencapai 60 cm. Tangkai bunganya horisontal
atau merunduk dengan panjang mencapai 50 cm dengan jumlah bunga mencapai 15
kuntum. Bunganya berukuran 12 cm, dengan warna hijau kekuningan. Bibir bunganya
besar, berbentuk biola, berbelah tiga. Berkerut-kerut dipinggirannya dan
berwarna hitam pekat. Anggrek hitam termasuk dalam anggrek golongan simpodial
dengan bentuk bulb membengkak pada bagian bawah dan daun terjulur di atasnya.
Setiap bulb hanya memiliki dua lembar daun saja. Daunnya sendiri sekilas mirip
seperti daun pada tunas kelapa muda. Secara keseluruhan penampilan Anggrek
Hitam ini menarik, umbinya yang berwarna hijau terang dan mempunyai permukaan
umbi yang mengkilat sangat menarik untuk di pandang mata, di setiap umbi tumbuh
du ahelai daun yang kaku dan berbentuk seperti pembungkus mayang kelapa,
perpaduan bentuk umbi dan dua helai daun di ujungnya mirip seperti sosok seekor
ikan. Tangkai bunga yang menjuntai kebawah dengan susunan bunga yang teratur
membuat penampilan anggrek ini istimewa.
Ekologi :Salah satu habitatnya berada di Cagar Alam Padang
Luway yang secara administrasi terletak di 3 kecamatan yaitu Kecamatan
Sekolaq Darat, Kecamatan Melak dan Kecamatan Damai, Kabupaten Kutai
Barat, Kalimantan Timur. Kawasan itu memiliki kombinasi unik hutan
kerangas, hutan tropis basah, dan hutan rawa bergambut. Anggrek hitam
sangat mudah dijumpai di kawasan Cagar Alam Padang Luway yang
merupakan habitat asli jenis flora tersebut. Sebagai tumbuhan epifit, anggrek
hitam hidup menempel pada batang kayu atau pohon, disamping beberapa
diantaranya tumbuh di lantai hutan pada batang kayu yang telah rebah. dan
tanaman ini tidak bisa tumbuh di luar ekosistem aslinya yang memiliki
kelembaban tinggi.
Seiring dengan perkembangan
waktu, keberadaan anggrek hitam di Cagar Alam Padang Luway kian
terancam. Kebakaran hutan yang terjadi hampir sepanjang tahun merupakan ancaman
serius akan keberadaannya. Kebakaran hebat beberapa tahun lalu sempat
memporakporandakan kawasan ini dan sekarang menyisakan lahan kosong yang telah
ditumbuhi semak belukar. Sebaran anggrek hitam di kawasan Cagar Alam
Padang Luway saat ini hanya tersisa ± 45 Ha dari luas total kawasan sebesar
5000 Ha, yaitu yang terdapat di Kersik Luway. Sisanya berupa semak belukar,
padang ilalang, areal terbuka dan perkebunan karet milik masyarakat setempat..
Selain ancaman kebakaran dan
perambahan, adanya kebijakan Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Barat dengan
memfungsikannya kawasan Cagar Alam Padang Luway sebagai tempat wisata semakin
menambah peliknya permasalahan di kawasan ini. Padahal jika dilihat statusnya
yang merupakan Cagar Alam, seharusnya kegiatan yang diijinkan hanyalah untuk
kepentingan penelitian dan pengembangan, ilmu pengetahuan, pendidikan dan kegiatan
lain yang menunjang budidaya. Pencurian, sampah dan terganggunya habitat
merupakan beberapa dampak negatif yang ditimbulkan dari kegiatan wisata.
Balai Konservasi Sumber Daya
Alam sebagai institusi yang mengelola kawasan ini telah, sedang dan akan melakukan
kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk menjaga eksistensi kawasan ini. Dengan
segala kelebihan dan keterbatasan yang dimiliki, Balai KSDA Kaltim telah
melakukan upaya-upaya untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut.
Kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan diantaranya, melakukan komunikasi dan
sosialisasi dengan Dinas Pariwisata Kutai Barat dalam rangka menghentikan
kegiatan wisata di Cagar Alam, menurunkan tingkat perambahan kawasan melalui
kegiatan pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan, pembentukan kader konservasi
dan sosialisasi peraturan perundang-undangan untuk meningkatkan kepedulian
terhadap kawasan konservasi, perlindungan kawasan melalui kegiatan penjagaan
kawasan dan pembentukan posko pemadam kebakaran yang bekerja sama dengan masyarakat
dan instansi terkait.
YENNY RAHMAWATI (J1C109221)
Silahkan mengunjungi blognya orang yang suka berkebun. Tentang semua jenis tanaman anggrek, http://www.anggrek.id/
BalasHapus