©
Pengertian
Eceng gondok atau enceng gondok (Eichhornia crassipes)
adalah salah satu jenis tumbuhan air mengapung.
©
Anatomi
Tingginya
sekitar 0,4 - 0,8 meter. Tidak mempunyai batang. Daunnya tunggal dan berbentuk
oval. Ujung dan pangkalnya meruncing, pangkal tangkai daun menggelembung.
Permukaan daunnya licin dan berwarna hijau. Bunganya termasuk bunga majemuk,
berbentuk bulir, kelopaknya berbentuk tabung. Bijinya berbentuk bulat dan
berwarna hitam. Buahnya kotak beruang tiga dan berwarna hijau. Akarnya
merupakan akar serabut. Secara fisiologis eceng gondok dapat
berperan secara tidak langsung dalam mengatasi bahan pencemar perairan karena
dapat bertahan hidup dengan cara membentuk rumpun. Akar tumbuh subur dan lebat
serta berwarna hitam dengan permukaan ungu. Oksigen hasil fotosintesis di daun
dan tangkai daun ditransfer ke akar yang permukaannya luas serta air di
sekitarnya. Ini membuat rizosfer menyediakan lingkungan mikro dengan kondisi
yang kondusif bagi bakteri nitrit. Oleh karena itu aktivitas dekomposisi oleh
bakteri jenis ini yaitu perubahan amoniak menjadi nitrat lebih meningkat
(Fitter and Hay, l989).
©
Morfologi
Tumbuhan
eceng gondok terdiri atas helai daun, pengapung, leher daun, ligula, akar, akar
rambut, ujung akar, dan stolon yang dijadikan sebagai tempat perkembangbiakan
vegetatif. Gambar 1 ini menunjukkan morfologi dari tumbuhan eceng gondok:
Eceng
gondok merupakan tanaman yang berakar serabut dan tidak bercabang, mempunyai tudung akar yang mencolok. Akarnya memproduksi sejumlah besar akar lateral,
yaitu 70 buah/cm. Akar menunjukkan variasi yang kecil dalam ketebalan, tetapi
panjangnya bervariasi mulai dari 10 – 300 cm. Sistem perakaran eceng gondok
pada umumnya lebih dari 50% dari seluruh biomassa tumbuhan, tetapi perakarannya
kecil apabila tumbuh dalam lumpur. Tumbuhan yang tumbuh pada limbah domestik
mencapai tinggi sampai 75 cm, tetapi sistem perakarannya pendek (Wakefield,
1962). Sumber lain menjelaskan bahwa eceng gondok yang tumbuh pada air yang
kaya akan unsur hara mempunyai petiole (batang) yang panjangnya lebih dari 100
cm, tetapi akarnya pendek yaitu kurang dari 20 cm (Bagnall et al.,1974).
Eceng
gondok memiliki lubang stomata yang besar, yaitu dua kali lebih besar
dibandingkan dengan kebanyakan tumbuhan lain dan jarak antar stomata adalah
delapan kali besarnya lubang (Penfound dan Earle, 1948).
Kemampuan
eceng gondok dalam penyerapan adalah karena adanya vakuola dalam struktur sel.
Mekanisme penyerapan yang terjadi yaitu dengan adanya bahan-bahan yang diserap
menyebabkan vakuola menggelembung, maka sitoplasma terdorong ke pinggiran sel
sehingga protoplasma dekat dengan permukaan sel. Hal ini menyebabkan pertukaran
atau penyerapan bahan antara sebuah sel dengan sekelilingnya menjadi lebih
efisien.
©
Fisiologi
Eceng gondok memiliki daya
adaptasi yang besar terhadap berbagai macam hal yang ada disekelilingnya dan
dapat berkembang biak dengan cepat. Eceng gondok dapat hidup ditanah yang
selalu tertutup oleh air yang banyak mengandung makanan. Selain itu daya tahan
eceng gondok juga dapat hidup ditanah asam dan tanha yang basah (Anonim, 1996).
Kemapuan eceng gondok untuk melakukan proses-proses sebagai berikut:
1.
Transpirasi
Jumlah air yang digunakan dalam
proses pertumbuhan hanyalahmemerlukan sebagian kecil jumlah air yang diadsorbsi
atau sebagian besar dari air yang masuk kedalam tumbuhan dan keluar meninggalkan
daun dan batangs sebagai uap air. Proses tersebut dinamakan proses transpirasi,
sebagian menyerap melalui batang tetapi kehilangan air umumnya berlangsung
melalui daun. Laju hilangnya air dari tumbuhan dipengaruhi oleh kwantitas sinar
matahari dan musim penanaman. Laju teraspirasi akan ditentukan oleh struktur
daun eceng gondok yang terbuka lebar yang memiliki stomata yang banyak
sehingga proses transpirasi akan besar dan beberapa faktor lingkungan seperti
suhu, kelembaban,udara, cahaya dan angin (Anonim, 1996)
2.
Fotosintesis
Fotosintesis adalah sintesa karbohidrat
dari karbondioksida dan air oleh klorofil. Menggunakan cahaya sebagai energi
dengan oksigen sebagai produk tambahan. Dalam proses fotosintesis ini tanaman
membutuhkan CO2 dan H2O dan dengan bantuan sinar matahari akan menghasilkan glukosa
dan oksigen dan senyawa-senyawa organik lain. Karbondioksida yang digunakan
dalam proses ini beasal dari udara dan energi matahari (Sastroutomo, 1991).
3.
Respirasi
Sel tumbuhan dan hewan
mempergunakan energi untuk membangun dan memelihara protoplasma, membran plasma
dan dinding sel. Energi tersebut dihasilkan melalui pembakaran senyawa-senyawa.
Dalam respirasi molekul gula atau glukosa (C6H12O6) diubah menjadi zat-zat sedarhana yang disertai
dengan pelepasan energi (Tjitrosomo, 1983)
©
Ekologi
Eceng gondok tumbuh di kolam-kolam dangkal, tanah basah dan rawa, aliran
air yang lambat, danau, tempat penampungan air dan sungai. Tumbuhan ini dapat
beradaptasi dengan perubahan yang ekstrem dari ketinggian air, arus air, dan
perubahan ketersediaan nutrien, pH, temperatur dan racun-racun dalam air.
Pertumbuhan eceng gondok yang cepat terutama disebabkan oleh air yang
mengandung nutrien yang tinggi, terutama yang kaya akan nitrogen, fosfat dan potasium (Laporan FAO). Kandungan garam dapat menghambat pertumbuhan eceng
gondok seperti yang terjadi pada danau-danau di daerah pantai Afrika Barat, di mana eceng gondok akan
bertambah sepanjang musim hujan dan berkurang saat kandungan garam
naik pada musim kemarau.
Populasi tanaman baru sering terbentuk
dari satu tanaman, induk yang mempunyai akar,dan angin serta arus berkontribusi
terhasap penyebaran tanaman ini. Eceng gondok bersaldari daerah tropis Amerika Selatan namun telah diadaptasikan dengan daerah panas didunia,
meliputi Amerika Tengah, Amerika Utara (California dan negara bagian selatan), Afrika, India, Asia, dan Australia. Eceng gondok dapat
ditemukan di Amerika Serikat bagian
selatan, Virginia
hinnga Florida Selatan, ke barat hingga Missouri, Texas,
dan California.
©
Pemanfaatan
Eceng
gondok dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku kertas karena mengandung
serat/selulosa (Joedodibroto, 1983). Pulp eceng gondok yang dihasilkan
berwarna coklat namun dapat diputihkan dengan proses pemutihan (bleaching).
Pulp juga dapat menyerap zat pewarna yang diberikan dengan cukup baik,
sehingga berbagai variasi warna kertas dapat dihasilkan melalui proses ini. Eceng gondok (Eichhornia crassipes (Mart.)
Solms.) merupakan tanaman gulma di wilayah perairan yang berkembangbiak dengan
sangat cepat. Di balik dampak negatifnya yang merusak wilayah perairan, eceng
gondok merupakan bahan yang sangat potensial untuk digunakan sebagai pupuk
organik dan sebagai bahan produksi bioetanol.
RITA MARIA (J1C108030)
dapusnya kurang
BalasHapus