Deskripsi : Purun tikus adalah tumbuhan liar yang dapat
beradaptasi dengan baik pada lahan rawa pasang surut sulfat masam. Purun tikus
merupakan tanaman perangkap bagi penggerek batang padi putih dan habitat
beberapa jenis musuh alami, seperti predator dan parasitoid. Purun
tikus (Eleocharis dulcis) merupakan gulma yang tumbuh dan berkembang di
lahan rawa pasang surut yang berlumpur. Purun tikus
masuk dalam famili Cyperaceae dan genus Eleocharis. Di lahan rawa Kalimantan Selatan
dan Kalimantan Tengah ditemukan beberapa jenis tumbuhan liar yang termasuk
dalam 181 genera dalam 51 famili, yang terdiri atas golongan berdaun lebar 110
spesies, rumput 40 spesies, dan teki 31 spesies.
Habitat : Purun tikus dapat
ditemukan di daerah terbuka di lahan rawa yang tergenang air, pada ketinggian 0-1.350
m di atas permukaan laut. Tumbuhan ini juga banyak ditemui di daerah persawahan
dan tergenang air. Purun tikus dapat tumbuh baik pada suhu 30−35°C, dengan
kelembapan tanah 98-100%. Tanah yang cocok untuk pertumbuhan purun tikus adalah
tanah lempung atau humus dengan pH 6,9-7,3, tetapi juga mampu tumbuh dengan
baik pada tanah masam.
Anatomi : Purun tikus (Eleocharis dulcis)
berakar rimpang di mana pada saat rimpang berumur 6-8 minggu akan membentuk
anakan. Pembentukan bunga terjadi setelah anakan muncul di atas permukaan air
yang tingginya kurang lebih 15 cm. Setelah berbunga tumbuhan ini akan membentuk
rimpang baru pada bagian ujung stolon yang panjangnya kurang lebih 12.5 cm.
Setelah berumur 7-8 bulan rimpang tidak produktif lagi sehingga batang mulai mengering
dan perlahan-lahan akan mati.
Morfologi
: Tumbuhan ini mempunyai rimpang pendek dengan stolon memanjang berujung bulat
gepeng, berwarna kecoklatan sampai hitam. Batang tegak, tidak bercabang, berwarna
keabuan hingga hijau mengilap dengan panjang 50−200 cm dan tebal 2−8 mm. Daun
mereduksi menjadi pelepah yang berbentuk buluh, seperti membran yang
menyelubungi pangkal batang, kadang-kadang dengan helaian daun rudi meter,
ujung daun tidak simetris, berwarna coklat kemerahan sampai lembayung, tanpa
lidah daun. Bunganya bulir majemuk, terletak pada ujung batang dengan panjang
2−6 cm dan lebar 3−6 mm, terdiri atas banyak buliran berbentuk silinder,
bersifat hermafrodit. Buah berbentuk bulat telur sungsang, berwarna kuning
mengilap sampai coklat.
Manfaat : Purun tikus
dapat dimanfaatkan sebagai biofilter untuk memperbaiki kualitas air pada musim
kemarau dengan menyerap senyawa toksik terlarut dalam saluran air masuk
(irigasi) dan saluran air keluar (drainase) seperti Fe dan SO4.
Biofilter adalah teknologi untuk memperbaiki kualitas air dengan mengurangi
konsentrasi besi (Fe) dan Sulfat (SO4.) dalam air. Purun tikus ditata dan
ditanam pada saluran air masuk dan atau keluar untuk mencegah masuknya zat
beracun ke sawah. Tanaman ini juga dapat menaikan pH air 0,1–0,3 unit dan
menurunkan 6-27 ppm Fe dan 30–75 ppm SO4.
BEBY RAHMAYANTI (J1C109017)
makasih kak atas materinya,,,
BalasHapus