Selamat Datang

Terima kasih sudah mau berkunjung ke blog ini. Semoga isinya dapat membantu Anda dan bermanfaat.

Selasa, 30 Oktober 2012

PADI SIAM MUTIARA



Di lahan rawa pasang surut Kalimantan Selatan, lebih dari 70% pertanaman padi ditanami dengan berbagai varietas lokal. Di antara varietas lokal yang populer dan banyak ditanam petani adalah varietas Siam Mutiara. Varietas ini memiliki keunggulan masing-masing, baik dari sebaran adaptasi pertanaman maupun dari keunggulan potensi hasilnya. Siam Mutiara menyebar luas di sawah pasang surut sulfat masam dengan tipe luapan B/C di Kabupaten Barito Kuala.
       
Pada tahun 1990 petani di daerah Anjir Seberang Pasar II, Kabupaten Barito Kuala, yaitu Haji Asnawi menanam varietas local Siam Unus Kuning dengan luasan beberapa borong. Di dalam penanaman tersebut muncul varietas local (campuran varietas lain) dengan cirri-ciri warna gabah kuning, jerami bersih bentuk gabah ramping dengan ujung gabah agak kuning, berbunga seragam, matang serempak tinggi tanaman merata serta malai kelompok/menggumpal namun umurnya sedikit lebih lama dibandingkan dengan Siam Unus Kuning yang kemudian disebut Siam Palut.
            Varietas Siam Palut ini ditanam pula oleh penangkar benih, Haji Syamsi Bahrun, seluas dua borong (578 m2), yang selanjutnya meluas menjadi 1 ha. Seleksi secara turun temurun dilakukan oleh penangkar benih untuk dijadikan sebagai benih. Hasil panen ini kemudian ditanam lagi seluas 3 ha. Sampai tahun 2000 penanaman Siam Palut menyebar ke seluruh Desa Anjir Seberang Pasar II dengan luas tanam 65 ha. Informasi keunggulan Siam Palut ini menyebar sampe ke petani sekitar. Karena berasnya putih bersih sampai seperti mutiara, sehingga sampai tahun 2007 penanaman menjadi seluas 250 ha. Perkembangan luas tanaman tersebut kebeberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Barito Kuala. Nama Siam Palut  ini oleh petani dan pedagang beras/penggilingan padi diganti dengan Siam Mutiara, karena berasnya putih bersih seperti mutiara.
Siam Mutiara memiliki keunggulan hasil tinggi (4,80 Vha GKG), wama gabah kuning bersih, wama beras jemih bening dan mengkilap seperti mutiara, dan kadar karbohidrat 48,88%. Varietas Siam Mutiara cocok untuk penderita diabetes karena kadar karbohidratnya yang rendah. Kedua varietas menunjukkan pertumbuhan seragam, waktu berbunga merata dan matang serempak, mulai matang hampir tanpa butir-butir hijau, dan persentase gabah isi tinggi. Nilai ekonomi varietas ini lebih tinggi dari pada varietas lokal lainnya, dengan rasa nasi yang disukai oleh masyarakat di Kalimantan Selatan. Kedua varietas ini telah terdaftar di Kantor Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan telah diseminarkan pada sidang pelepasan varietas tanaman pangan yang dilaksanakan oleh Badan Benih Nasional.

NOFIANUR ELFERIANTO (J1C109207)

1 komentar: