Keladi adalah tumbuhan jenis terna. Berdaun lebar dan berumbi. Keladi ada
yang bias dimakan dan adapula yang tidak bias dimakan. Daun keladi tipis seperti kertas, bentuk seperti mata panah,
warna daun bermacam-macam. Tanaman ini termasuk jenis tanaman hias daun yang
populer. Tanaman ini cocok untuk di dalam maupun di luar ruangan.
Ada
3 tipe daun Keladi :
* C. bicolor = C.
hortulanum terdiri dari Candidum warna daun putih dengan tulang daun hijau, Seagull
warna daun hijau dengan tulang daun hijau tua, Pink blush warna daun merah muda,
hijau tua dan merah tua, John Peel warna daun dikelilingi warna oranye, merah dan hijau.
*C.humboldtii,lebih mudah tumbuh, ukuran lebih kecil.
* C. picturatum, daun panjang dan sempit berwarna hijau dengan tulang daun putih
*C.humboldtii,lebih mudah tumbuh, ukuran lebih kecil.
* C. picturatum, daun panjang dan sempit berwarna hijau dengan tulang daun putih
Keladi merupakan sekelompok tumbuhan dari genus Caladium (sukutalas-talasan, Araceae). Dalam bahasa sehari-hari keladi kerap juga dipakai untuk menyebut beberapa tumbuhan lain
yang masih sekerabat namun tidak termasuk Caladium,
seperti talas (Colocasia).
Keladi sejati jarang membentuk umbi yang membesar. Asal tumbuhan ini dari hutan
Brazil namun sekarang tersebar ke berbagai penjuru dunia.
Penciri yang paling khas dari keladi adalah bentuk daunnya
yang
seperti simbol hati/jantung. Daunnya biasanya licin dan mengandung lapisan lilin.Ukuran keladi tidak pernah lebih daripada
1m.Beberapa jenis dan hibridanya dipakai sebagai tanaman hias pekarangan.
Semua bagian keladi beracun dan tidak boleh dikonsumsi. Walaupun demikian,
penggunaannya sebagai tanaman hias cukup luas. Tumbuhan ini sudah ditangkarkan dan dimuliakan sejak akhir abad
ke-18 di Eropa. Terutama C.bicolor telah mengalami banyak perubahan sifat menjadi berdaun warna-warni.
Terdapat pula kultivar yang katai. Paling tidak terdapat 120 kultivar C. bicolor. Terdapat pula persilangan antar spesies dengan C. burgkii untuk mendapatkan helai daun yang
bergelombang. Keladi dapat memunculkan anakan dan dari sini dapat dikembangkan tumbuhan baru. Ia juga dapat tumbuh dari kormus yang terdapat di tanah.
Salah satu tanaman yang
berkhasiat untuk pengobatan penyakit kanker adalah Keladi Tikus
(Typhonium flagelliforme). Mekanisme keladi tikus mengatasi sel kanker itu selain mampu memblokir perkembangan sel sel kanker dan
tumor juga sekaligus meningkatkan stamina
penderita kanker itu. Riset membuktikan bahwa keladi tikus sebagai anti
kanker. Daya hambat ekstrak air dan etanol keladi tikus terhadap aktivitas tirosin
kinase. Enzim tirosin kinase mempengaruhi perkembangan sel-sel kanker di
tubuh manusia. Daya hambat ekstrak etanol dan air panas berkonsentrasi 700 ppm
melebihi daya hambat genistein-senyawa antikanker. Sedangkan ekstrak keladi tikus dengan
air demineralisasi menghambat 76,10% enzim tirosin ; daya hambat genistein cuma 12,89%.
Adanya daya hambat itu menunjukan keladi tikus berpotensi sebagai anti kanker.Riset itu sejalan dengan penelitian sebelumnya
yang membuktikan ekstrak natrium klorida daun keladi tikus mengandung Ribosom
Inactivating Proteins (RIPs).
Dalam penelitian itu DNA
plasmid (pUC18) diinkubasikan dengan sejumlah
protein dari ekstrak daun Typhonium flagelliforme pada suhu kamar selama 1 jam.
Ekstrak daun keladi tikus terbukti memotong rantai DNA
sel kanker sehingga berbentuk menjadi nick circular (lingkaran semu).
RIPs merupakan protein dengan aktivitas mampu memotong rantai DNA/RNA sehingga sel protein
terhambat sehingga sel kanker gagal berkembang.
KHAIRUNNISA (J1C109060)
artikelnya bagus,tapi gambarnya tidak dimuat...
BalasHapus