Shorea
macrophylla atau Kayu Meranti adalah salah satu
jenis pohon anggota family Dipterocarpaceae. Kelompok dipterocarps merupakan salah
satu famili kayu keras
yang banyak terdapat di hutan
hujan tropis dan sekitar lahan rawa di
Kalimantan selatan. Pohon
berukuran besar dengan
ketinggian dapat mencapai 50 m,
tinggi bebas cabang sampai 30 m dengan diameter sekitar 100 cm, mempunyai banir
mencapai 3, 5 m. Pohon meranti tertinggi yang pernah ditemukan terdapat di Sabah
(Shorea faguetiana), dengan ketinggian
88,1 m. Kelompok
Dipterocarps tergolong tanaman
berbunga. Waktu berbunga tidak tetap dan
terjadi dalam interval waktu
3-10 tahun. Sering kali terjadi di suatu kawasan hutan tropis, hampir
semua dipterocarps dari berbagai spesies berbunga secara bersamaan. Meranti dan
anggota kelompok Dipterocarps lainnya
umum dijumpai di hutan hujan tropis. Jenis ini umumnya tumbuh pada tanah latosol, podsolik merah kuning, sampai ketinggian
1300 m dari permukaan laut, juga tumbuh pada dataran yang sering tergenang air
pada musim hujan dan tepi-tepi sungai pada tanah alluvial. Pusat persebaran
famili Dipterocarps adalah Borneo
(Brunei, Kalimantan, Sarawak dan Sabah), Sumatera dan Semenanjung Malaysia.
Dari daerah inilah anggota
Dipterocarpaceae tersebar ke Filipina, daratan Asia, khususnya India
(Shorea robusta) dan daerah lainnya. Anggota dari famili Dipterocarpaceae
mempunyai nilai ekonomi yang tinggi, baik yang berupa kayu, buah maupun
hasil dari metabolisme sekundernya. Kayu dari
jenis-jenis dipterocarpa sangat terkenal, dan mempunyai nilai perdagangan
yang cukup tinggi. Kayu meranti merah misalnya
banyak digunakan untuk bangunan perumahan, perkapalan (perahu, kapal kecil dan bagian-bagian kapal)
dan perabotan (meubel).
Di samping kayu,
hasil lainnya juga
sangat terkenal misalnya buahnya,
yang terkenal dengan
nama buah tengkawang.
Hasil dari metabolisme sekunder
berupa damar, kapur,
dan minyak keruing.
Damar dihasilkan oleh beberapa jenis meranti, sebagai produk
metabolisma sekunder. Damar adalah sekresi (getah) dari pohon Shorea sp, Vatica
sp, Dryobalanops sp dan lain-lain dari suku meranti-merantian atau Dipterocarpaceae. Di
dalamnya termasuk damar
mata kucing dan
damar gelap. Damar. dimanfaatkan dalam pembuatan korek
api. plastik, plester, vernis dan lak. Hasil metabolisme lainnya misalnya
minyak yang dalam
perdagangan dikenal dengan
nama minyak guryam (minyak keruing hasil dari
Dipterocarpus spp). Karena kayu dari
jenis-jenis meranti bernilai tinggi, sehingga sejak akhir tahun 60an
banyak jenis dari meranti yang
dieksploitasi. Pada awal tahun 1980an eksploitasi kayu meranti menjadi lebih intensif
(banyak) dan ekstensif (luas).
Akibatnya persebaran dipterocarpas mendekati kehancuran. Saat ini sebagian besar dipterocarps yang
termasuk genus Shorea tercatat sebagai spesies terancam punah menurut
Daftar IUCN.
KHAIRUL FAZRI (J1C110006)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar