Selamat Datang

Terima kasih sudah mau berkunjung ke blog ini. Semoga isinya dapat membantu Anda dan bermanfaat.

Selasa, 23 Oktober 2012

MERANTI (Shorea macrophylla )



Shorea macrophylla atau Kayu Meranti adalah salah  satu  jenis pohon  anggota  family Dipterocarpaceae.  Kelompok dipterocarps merupakan  salah  satu famili  kayu  keras  yang banyak  terdapat di hutan hujan  tropis dan sekitar lahan rawa di Kalimantan selatan. Pohon

berukuran  besar  dengan  ketinggian  dapat mencapai 50 m, tinggi bebas cabang sampai 30 m dengan diameter sekitar 100 cm, mempunyai banir mencapai 3, 5 m. Pohon meranti tertinggi yang pernah ditemukan terdapat di Sabah (Shorea faguetiana), dengan ketinggian  88,1 m.  Kelompok Dipterocarps  tergolong  tanaman  berbunga. Waktu  berbunga tidak  tetap dan  terjadi dalam  interval waktu 3-10  tahun. Sering kali  terjadi di suatu kawasan hutan tropis, hampir semua dipterocarps dari berbagai spesies berbunga secara bersamaan. Meranti dan anggota kelompok Dipterocarps  lainnya umum dijumpai di hutan hujan tropis. Jenis ini umumnya tumbuh pada tanah  latosol, podsolik merah kuning, sampai ketinggian 1300 m dari permukaan laut, juga tumbuh pada dataran yang sering tergenang air pada musim hujan dan tepi-tepi sungai pada tanah alluvial. Pusat persebaran famili Dipterocarps  adalah Borneo (Brunei, Kalimantan, Sarawak dan Sabah), Sumatera dan Semenanjung Malaysia. Dari daerah  inilah anggota Dipterocarpaceae tersebar ke Filipina, daratan Asia, khususnya  India  (Shorea  robusta) dan daerah  lainnya. Anggota dari famili Dipterocarpaceae mempunyai nilai ekonomi yang tinggi, baik yang berupa kayu,  buah maupun  hasil  dari metabolisme  sekundernya. Kayu  dari  jenis-jenis  dipterocarpa sangat  terkenal, dan mempunyai nilai perdagangan yang cukup  tinggi. Kayu meranti merah misalnya banyak digunakan untuk bangunan perumahan, perkapalan (perahu, kapal kecil dan bagian-bagian  kapal)  dan  perabotan  (meubel).  Di  samping  kayu,  hasil  lainnya  juga  sangat terkenal  misalnya  buahnya,  yang  terkenal  dengan  nama  buah  tengkawang.  Hasil  dari metabolisme  sekunder  berupa  damar,  kapur,  dan  minyak  keruing.  Damar  dihasilkan  oleh beberapa jenis meranti, sebagai produk metabolisma sekunder. Damar adalah sekresi (getah) dari pohon Shorea sp, Vatica sp, Dryobalanops sp dan lain-lain dari suku meranti-merantian atau Dipterocarpaceae.  Di  dalamnya  termasuk  damar  mata  kucing  dan  damar  gelap.  Damar. dimanfaatkan dalam pembuatan korek api. plastik, plester, vernis dan lak. Hasil metabolisme lainnya  misalnya  minyak  yang  dalam  perdagangan  dikenal  dengan  nama  minyak  guryam (minyak keruing hasil dari Dipterocarpus spp). Karena kayu dari  jenis-jenis meranti bernilai tinggi, sehingga sejak akhir tahun 60an banyak  jenis dari meranti yang dieksploitasi. Pada awal tahun 1980an eksploitasi kayu meranti menjadi lebih intensif (banyak) dan ekstensif (luas).  Akibatnya  persebaran  dipterocarpas mendekati kehancuran.  Saat ini sebagian besar dipterocarps yang termasuk genus Shorea tercatat sebagai spesies terancam punah menurut Daftar  IUCN.

KHAIRUL FAZRI (J1C110006)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar